Di Indonesia tersedia berbagai jenis susu formula dan human milk fortifier untuk membantu bayi yang masih mendapatkan ASI dan berusia di bawah usia koreksi 40 minggu. Sedangkan setelah pulang, pilihan susu yang tepat sangat penting untuk mencegah gagal tumbuh dan stunting. Selama perawatan, dokter anak harus sudah bisa memberikan nutrisi enteral dan parenteral yang agresif untuk mencegah extra-uterine growth restriction (EUGR). Stunting bisa dicegah dengan pemberian nutrisi yang adekuat serta pemantauan rutin yang baik dengan grafik khusus bayi prematur. Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah stunting. Risiko penyakit metabolik, obesitas, penyakit kardiovaskuler, gangguan tumbuh kembang, merupakan beberapa dari dampak negatif bila pemberian nutrisi yang ridak optimal di 1000 hari pertama.
Intervensi yang diperlukan penting terutama selama 1000 hari pertama kelahiran. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya gagal tumbuh dan gagal kembang dibandingkan bayi aterm.